Khairunnas anfa’uhum linnas, sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaat bagi orang lain

Berusaha bermanfaat bagi orang disekitar, kejayaan Islam, kebangkitan Indonesia dan diri sendiri...

Berusaha bermanfaat bagi orang disekitar, kejayaan Islam, kebangkitan Indonesia dan diri sendiri..

Selasa, 17 April 2012

Ahwalul Muslimin Al-Yaum

Ahwalul muslimin al-yaum, kondisi umat Islam sekarang ini.
Yang dipermasalahkan adalah KONDISI UMAT ISLAM bukan KONDISI ISLAM..
Kondisi Islam akan tetap dan selalu baik dan sempurna. Namun, bagaimana dengan kondisi umatnya???
I little know (hayaaaa......)

Kondisi umat Islam layaknya iman yang selalu fluktuatif. Di satu sisi meningkat, namun disisi lain terpuruk, dapat juga terjadi sebaliknya.
Kondisi umat sekarang ini dapat dilihat dari berbagai aspek, namun untuk saat ini ana hanya dapat kesempatan untuk sedikit menjelaskan tentang kondisi umat Islam sekarang ini dari sisi intelektual dan moral.
Mulaiiii.....

>>>>>Intelektual<<<<<

1. Dho'fut Tarbiyah
          Kelemahan pendidikan dan pembinaan. Orang tua sekarang lebih mendorong anaknya untuk ikut les les untuk ilmu-ilmu umum, privat matematika atau bahasa Inggris, atau belajar komputer, main musik dn sebagainya dibanding sang anak didorong untuk belajar membaca Al-Qur'an yg baik dan benar. Orang tua bangga saat anak menang olimpiade, ya memang ini patut dibanggakan, namun orang tua menutup mata saat anak sama sekali tidak bisa membaca Al-Qur'an. Sekalinya anak ikut acara Rohis di sekolah, langsung dicurigai teroris atau bahkan dibilang "udah belajar dulu yang penting, ngaji ntar aja". Innalillahi.
Ini hanya sekedar contoh, bkn berarti menjelekkan orang tua. Karena penulis pun mencintai kedua orang tuanya ^_^

2. Dho'fut Tsaqofah
           Lemahny pengetahuan. Padahal saat ini ilmu pengetahuan sedang berkembang pesat, namun sayangnya yg mengembangkan kebanyakan dri luar umat Islam. Umat Islam terlihat terbelakang, para aktivis dakwah sering kali menjadi sindirian para guru dan lingkungan karena nilai-nilainya yang turun (termasuk penulis ^_^)

3. Dho'fut Takhthith
          Lemanhanya perencanaan. Perencanaan tidak ada, jika ada belum matang, selalu terburu-buru saat berdakwah, padahal sikap tergesa-gesa itu tidak baik. Imam Ali bin Abi Thalib berkata "kejahatan yang terorganisir dapat dengan mudah mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir". Oleh karena kita ingin mengajak kebaikan, maka organisirlah kebaikan kita.

4. Dho'fut Tanfidz
          Lemah akan potensi diri. Pentingnya kita ikut kajian-kajian adalah agar kita mengetahui apa dan bagaimana potensi kita, bila kita hanya berdiam diri dan beramal tanpa ilmu dan potensi, sia-sialah amal kita.  

5. Dho'fut Tanzim
          Lemahnya pengorganisasian. Sedikit mirip dengan lemahnya perencanaan, krn setiap organisasi hrus memiliki perencanaan. Disini ditekankan adab izin. Izin saat tidak mengadiri suatu acara, syuro atau pembinaan, karena kita tidak bergerak sendiri. Banyak orang disekitar kita yang peduli dengan kita dan juga membutuhkan kita. Bergerak cantik juga menjadi hal penting, karena msh banyak orang yang tidak suka dengan pergerakkan dakwah kita, masih ada yang menganggap kita ekstrim (red-teroris).


>>>>>Moral<<<<<

1. Adamus Saja'ah
         Hilangnya keberanian. Padahal kita sama dimata Allah. Seharusnya kita hanya takut pada Allah, pada azabnya, bila kita melihat keburukan namun kita tak berani memperbaikinya.

2. Adamus Dzikriyah
         Hilangnya semangat mengingat Allah. Allah berfirman, "Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik." (TQS 59:19).Dalam Islam, lupa diri sebab utamanya ialah karena lupa kepada Allah. Bila dzikirullah-nya lemah maka mereka kehilangan identitas mereka sendiri sebagai Al Muslimum, penyebar kebaikan utamanya.

3. Adamus Sobr
         Hilangnya kesabaran. Sabar dalam tiga hal, yaitu : (a) ketaatan, menyembah Allah bukan hal sederhana, cobaan pun seringkali menghampiri, (b) musibah, musibah bukan suatu keburukan sejati, dapat berubah menjadi suatu kebaikan bila kita bersabar dalam menjalaninya dan berusaha mencari hikmahnya, (c) dalam menghadapi maksiat, ini jelas, cibiran dan pujian berlebih dari lingkungan butuh kesabaran kita dalam menampungnya.

4. Adamus Ikhlas
        Hilangnya keikhlasan. Berjihad masih hitung-hitungan untung dan ruginya. Padahal jelas firman Allah, "Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar." (TQS 9:111). Surga balasanya, lezaat ^_^
  
5. Adamus Tsabat
        Hilangnya keteguhan pendirian. Belum istiqomah dan masih terombang-ambing oleh lingkungan, salah satu penyebabnya adalah dho'fut tsaqofah.

6. Adamus Iltizum
        Hilangnya tekad atau komitmen. Tekad untuk menegakkan Islam di muka bumi. Belum komitmen dengan aqidah, terkadang ketauhidannya masih bercampur dengan keliberalan atau isme-isme yang lain.


###sekedar berbagi ilmu dari manusia yang sedang belajar bermanfaat. Terlebih lagi ini tulisan pertama ana dalam blog ini, mohon maaf atas kekurangannya.


Back to Al-Qur'an dan Hadits


Tidak ada komentar:

Posting Komentar